Saturday, June 12, 2010

Kopi, Salah Satu Minuman Favorit di Dunia

Masyarakat luas saat ini tidak asing lagi dengan minuman yang notabene memiliki warna cokelat kehitaman ini. Kopi, memang merupakan suatu jenis minuman yang mudah dibuat dan bisa dinikmati kapan saja. Apalagi jika disediakan kudapan sebagai teman minum kopi, seringkali orang-orang justru menikmati kopi dalam waktu yang lama tanpa sadar bahwa ada aktivitas lain yang harus dilakukannya.

Kopi melewati berbagai proses sampai akhirnya banyak orang meyakini bahwa minuman jenis ini memang pantas menjadi pilihan dengan berbagai efek positif dan negatifnya, terutama jika dikonsumsi berlebihan.

Sejarah kopi dapat ditelusuri jejaknya dari sekitar abad ke-9, di dataran tinggi Ethiopia. Dari sana lalu menyebar ke Mesir dan Yaman, dan kemudian pada abad limabelas menjangkau lebih luas ke Persia, Mesir, Turki, dan Afrika utara.

Pada awalnya, kopi kurang begitu diterima oleh sebagian orang. Pada tahun 1511, karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam konservatif dan othodoks di majelis keagamaan di Makkah. Akan tetapi, karena popularitas minuman ini, maka larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.

Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa, dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690, karena tanaman atau biji mentahnya tidak diijinkan keluar kawasan Arab. Ini kemudian berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.

Ketika kopi mencapai kawasan koloni Amerika, pada awalnya tidak sesukses di Eropa, karena dianggap kurang bisa menggantikan alkohol. Akan tetapi, selama Perang Revolusi, permintaan terhadap kopi meningkat cukup tinggi, sampai para penyalur harus membuka persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis; sebagian hal ini karena didasari oleh menurunnya pesediaan teh oleh para pedagang Inggris. Minat orang Amerika terhadap kopi bertumbuh pada awal abad ke-19, menyusul terjadinya perang pada tahun 1812, di mana akses impor teh terputus sementara, dan juga karena meningkatnya teknologi pembuatan minuman, maka posisi kopi sebagai komoditas sehari-hari di Amerika menguat.

Cukup menarik, bukan? Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda, para pecinta kopi. Jangan lupa untuk mengambil segelas kopi hangatmu hari ini, hanya di Tibia's Luwak Coffee.

*********************************************************
Enjoy your coffee-break, anytime and anywhere
Tibia's Luwak Coffee - The Anatomy of Coffee

No comments:

Post a Comment